Kamis, 29 Maret 2012

Tuga Tulisan IBD


Okei kali ini dalam tugas tulisan IBD saya akan bercerita bagaimana saya pertama kali berkenalan dengan enam orang sahabat perempuan di kelas.
Dimulai dari liburan sangat panjang pasca pengumuman Ujian Nasional yang membuat otak jarang berfikir, dan pada tanggal 22  Agustus 2011 kuliah perdana dimulai. Pagi hari pada saat pertama kali datang ke kampus dan menuju kelas yang sudah tercantum di dalam jadwal, sempat merasa bingung karena yang ada di depan kelas mayoritas adalah anak laki-laki sampai kira-kira pukul 07.30 pintu  kelas di buka dan sayapun masuk kedalam kelas di sana saya hanya melihat satu orang murid perempuan, yang kemudian saya dekati dan saya ajak berkenalan. Namanya adalah Eka okei dia adalah teman perempuan saya yang pertama pada saat itu.
Sebenernya rada heran juga karena murid perempuan dikelas sangan minim sekali hanya berjumlah 11 orang. Pada jam istirahat saya dan Eka berkenalan dengan 2 orang murid perempuan yang lainnya yang bernama Kintan dan Rissa. Hari itu selama 1 hari full dosen tidak ada masuk kedalam kelas entah mengapa. Pada sore harinya datanglah kaka-kaka dari HIMTI memberi tugas kepada mahasiswa baru, yaitu pertama kita di suruh menggunakan pakaian berwarna biru di setiap hari Kamis atau Rabu saya lupa pastinya dan tali sepatu berwarna biru setiap harinya, tugas yang paling penting dan menurut saya sangat bermanfaat adalah ketika kaka HIMTI menyuruh kami mengumpulkan tanda tangan sebanyak 200 tandatangan dari kelas masing-masing sampai kelas TI yang lainnya + tanda tangan para pengurus dan ketua HIMTI.
Keesokan harinya pada saat pagi hari saya berkenalan dengan mahasiswa perempuan lainnya yang bernama Arsyl dan Keysara, di pagi itu juga kita semua menjalankan tugas mengumpulakan tanda tangan yang di suruh kaka HIMTI kemarin, disitulah perkenalan dengan anggota teman sekelas di mulai, kita saling meminta tandatangan dan berkenalan satu dengan yang lainnya. Suasana di pagi itu berbeda dengan suasana hari pertama. Lebih cair dan lebih menyatu, di hari ke2 saya sudah mendapatkan lima orang teman perempuan dan satu orang teman laki-laki sebut saja namanya Pit , kami sudah menjadi teman akrab kami slalu bersama-sama saat di kelas maupun saat istirahat.
Dihari kelima awal perkuliahaan ada satu teman perempuan yang mendatangi kita meminta berkenalan dan menjadi dekat dia adalah Lintang. Awalnya Lintang tidak pernah bermain bersama kita mungkin karena dia merasa nyambung dengan kita dia akhirnya memutuskanmenjadi teman dekat kita dan teman laki-laki kami yang bernama Pit dia sudah tidak begitu dekat lagi dengan kita dari situlah muncul istilah pertukaran pelajar antara Lintang dan Pit.
Saat ini sudah menginjak semester ke dua kami ber tujuh sudah sangat bersahabat baik sekali banyak sekali suka dan duka yang kami alami dan lewati bersama, bukan berarti kita bertujuh tidak berteman dengan empat mahasiswi perempuan lainnya di kelas, kami bertujuh juga suka bermain bersama mereka ber empat tetapi tidak sesering dibandingkan kita bermain ber-tujuh:D

Selasa, 27 Maret 2012

Pengertian Penderitaan

Hari Gizi Terlupakan, Wanggi Sindir Pemerintah Lewat Pantomim
Oris Riswan Budiana - detikBandung

Bandung - Hari Gizi Nasional yang jatuh tepat hari ini seolah terlupakan dan luput dari ingatan publik serta pemerintah. Menyikapi itu, Wanggi Hoediyatno menyindir pemerintah lewat aksi repertoar pantomim berjudul 'Sehat Itu Milik Siapa?' di sekitar area Gedung Sate dan Lapangan Gasibu, Selasa (28/2/2012).

Seorang diri berpenampilan ala aktor pantomim, Wanggai beraksi dan cukup menarik perhatian warga serta para pengendara yang melintas di lokasi.

Pertama ia melakukan aksinya di depan taman Gedung Sate yang berada di sebelah kanan. Dengan mimik muka kesedihan, ia membawa susu dalam plastik di tangan kanan. Ia kemudian menyedot susu menggunakan selang berukuran kecil.

Sesekali ia duduk, berdiri, duduk, kemudian berdiri lagi. Tanpa suara, ia seolah ingin memperlihatkan penderitaan mereka yang kekurangan gizi. Untuk mengekspresikan kepedihannya, bibirnya terlihat bergetar saat menyedot susu dari plastik bening.

Di tangan kiri, ia memperlihatkan foto anak gizi buruk di kertas yang diprint. Hal itu membuat beberapa pengendara sempat menurunkan laju kendaraannya untuk melihat aksi Wanggi.

Ia kemudian melanjutkan aksinya di tengah jalan. Wanggi memperlihatkan foto sambil menyedot susu dan memperlihatkan raut muka kepedihan. Beberapa pengendara berhenti karena aksi Wanggi membuat pengendara tidak bisa melintas. Namun itu hanya berlangsung sekitar 2 menit.

Wanggi lalu menuju Lapangan Gasibu. Di pinggir area Lapangan Gasibu, ia kembali beraksi. Sambil terus memegang susu di tangan kiri dan foto di tangan kanan, lagi-lagi ia memperlihatkan ekspresi sama.

Bahkan kali ini aksi yang dilakukan lebih dramatis. Ia memakan beberapa roti yang sebelumnya sudah dikerubungi lalat. Susah payah ia memakan roti berwarna cokelat itu dengan tangan gemetar.

Wanggi bahkan sempat tiduran di trotoar pinggir Lapangan Gasibu. Memperlihatkan ekspresi menangis tanpa suara, ia meratap dengan posisi tidur menyamping.

Aksi pun ditutup dengan memberi hormat pada warga yang melihat aksinya. Wanggi membungkuk pertanda hormat dan disambut warga sekitar dengan tepuk tangan.

Wanggi mengaku aksinya itu sebagai bentuk keprihatinan karena Hari Gizi Nasional seolah terlupakan. Padahal hari ini bisa jadi momen bagi pemerintah untuk berbuat lebih baik agar tak ada lagi warga yang kelaparan, bahkan harus mengalami gizi buruk.

"Ini unyuk mereply kembali tragedi kemanusiaan marasmus (busung lapar karena kekurangan kalori) dan kwashiorkor (karena kekurangan protein). Dalam hal ini, kasusnya sudah sekitar 80% dari total anak balita di negeri ini. Masyarakat dunia pun menyebut Indonesia sebagai negeri busung lapar," jelas Wanggi.

Lewat aksinya, Wanggi juga ingin mengingatkan semua elemen masyarakat terkait pentingnya gizi yang baik bagi anak.

"Melalui refleksi repertoar pantomim ini saya harap kita semua mampu tersenyum melihat anak-anak generasi penerus bangsa melakukan aktivitas bermanfaat dengan ceria. Tanggung jawab ada di pundak kita masing-maing," tutur Wanggi yang mengaku mempersiapkan aksinya selama dua minggu.


(ors/ern)



http://nyatanyatafakta.blogspot.com/2011/06/foto-orang-kelaparan-vs-orang-makan.html


Tanggapan

Aksi yang tekah dilakukan oleh Wanggi Hoediyatnoadalah aksi yang dilakukan karena kekecewaannya terhadap pemerintah dengan terlupakannya "Hari Gizi Nasional". menurut Wanggi seharusnya pada hari Gizi Nasional, pemerintah bisa menjadikannya sebagai momen untuk berbuat lebih baik agar tidak ada lagi warga yang kelaparan dan mengalami Gizi buruk.

Dengan aksi yag dilakukan Wanggi menggambarkan betapa banyak warga kalangan bawah yang sangat menderita untuk mendapatkan gizi dan makanan yang layak. bahkan tidak sedikit warga negara yang sangat menderita sampai mengalami gizi buruk dikalangan anak kecil.
  
banyak anak kecil yang sangat sulit mendapatkan susu dikarenakan mahalnya harga susu dan sulitnya orangtua mereka mendapatkan uang. Aksi Wanggi memakan roti yang sudah di kerubungi lalat juga merupakan aksi yang seharusnya sangat miris , betapa menyedihkannya penderitaan rakyat yang kurang beruntung untuk mendapatkan makan.

Semua seharusnya bangga dengan Wanggi karena kepeduliannya terhadap penderitaan rakyat kecil, dan berani turun ke jalan langsung dengan aksi yang tidak menggunakan kekerasan untuk menyadarkan pemerintah dan masyarakat lain. Seharusnya pemerintah dengan semua rakyatnya harus saling tolong menolong dan membantu sesama dan memerhatikan tentang penderitaan rakyat kecil di bidang gizi agar tidak banyak rakyat kecil yang kelaparan lagi.