Pada tugas
softskill kali ini saya akan membahas “Bagaimana Sebuah Font Dapat diterima di
Masyarakat”. Menurut saya ada beberapa hal yang membuat sebuah font di gunakan
untuk menuliskan sesuatu kata dengan tujuan tertentu. Ada suatu ilmu yang membahas
mengenai teknik pemilihan font yang di sebut dengan “ Typography” (seni
dan teknik pemilihan, penataan dan pengaturan huruf pada ruang-ruang yang
tersedia, sehingga dapat menimbulkan kesan tertentu dan pesan yang tersampaikan
sesuai dengan apa yang diharapkan.)
Gambar 1.1 |
Seorang penulis
biasanya memilih sebuah font tergantung dengan keperluannya contohnya dalam
menuliskan surat resmi seseorang pasti akan memilih menulis dengan menggunakan
font Times New Roman karena dengan menggunakan font tersebut tulisan akan
menjadi lebih formal dan tidak terkesan main-main lain halnya dengan orang yang
menulis sebuah surat resmi menggunakan font Goudy Stout pasti pihak yang
menerima surat resmi tersebut akan merasa tidak berkesan karena font Goudy
Stout tersebut menjadikan sebuah tulisan menjadi tebal dan menjadi huruf capital.
Lain lagi
ceritanya jika sebuah font di gunakan untuk menulis sebuah surat undangan
perkawinan. Karena seseorang yang membuat surat undangan pasti akan memilih font
yang cenderung lebih soft atau memancarkan keindahan contohnya adalah Edwardian
Script ITC karena dengan menggunakan font tersebut sebuah surat undangan akan
menjadi cantik dengan tulisan sambung.
Dalam pemilihan
font juga bisa di pengaruhi dengan suasana hati. Misalnya dia dalam keadaan mood yang baik
biasanya dia cenderung akan memilih font yang rapih dan enak untuk di lihat,
akan tetapi bila dia sedang dalam keadaan mood yang kurang baik dia pasti
cenderung menggunakan font yang biasa- biasa saja.
Ternyata selain
jenis font yang dapat di terima di masyarakat ilmu tipografi mengharuskan
seorang desainer untuk mempertimbangkan beberapa hal untuk mengaplikasikan
huruf kedalam desain tulisan yaitu:
1.
Size (Ukuran
setiap jenis huruf berbeda satu sama lain. Ada font bentuknya besar dan
lebar, ada juga yang tipis dan kecil. Dua font yang berbeda meski
diketik dengan ukuran yang sama tidak selalu terlihat berukuran sama. Sebagai
contoh, font Times New Roman dan Arial ketika diketik dengan ukuran
12pt, font Times New Roman akan terlihat lebih kecil karena kedua font
ini memang memiliki tinggi yang berbeda. Sesuaikan ukuran huruf dengan desain
yang kamu inginkan serta audience yang ditargetkan).
2.
Leading
Yang
dimaksud dengan leading adalah jarak spasi yang ada antara tiap baris tulisan.
Agar tulisan mudah dibaca, disarankan ukuran leading lebih besar daripada
ukuran font nya. Bisa 1.25 atau 1.5 kali lebih besar dibanding fontnya.
Hindari jarak antar baris terlalu dekat atau terlalu jauh agar tidak sulit
dibaca.
3.
Tracking
dan Kerning (Tracking
dan Kerning adalah pengaturan jarak antar huruf. Tracking mengatur dan
mengaplikasikan jarak antar huruf yang sama secara general. Nah, terkadang
jarak yang dipukul rata ini membuat tulisan terlihat timpang; sebagian terlihat
cukup, tapi sebagian lainnya terlihat terlalu dekat atau jauh. Dalam kasus
seperti ini lah kerning diperlukan, sebab kerning mengatur jarak antar sepasang
karakter saja, sehingga dapat menyesuaikan jarak sesuai kebutuhan dan membuat
suatu kelompok karakter terlihat konsisten dalam hal jarak antar hurufnya.).
4.
Measure (mengacu kepada lebar
kolom tulisan. Hal ini mungkin terlihat tidak penting, tapi sebenarnya
pengaturan lebar kolom dapat mempengaruhi keterbacaan tulisanmu, sebab mata
akan cepat lelah apabila harus membaca kolom yang panjang berulang kali dan
tidak dapat dipungkiri pembaca malas membaca tulisan yang terlalu panjang.
Itulah sebabnya koran mengatur kolom tulisannya pendek dan singkat agar tidak
melelahkan ketika dibaca).
sekian tulisan dari saya semoga bermanfaat :D mohon maaf apabila ada kesalah dalam penulisan atau pengartian.
Sumber di kutip dari : http://blog.flux-design.us/konsep-tipografi-dalam-desain-logo/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar